by Admin Web Puskesmas
Adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dengue yang ditandai demam 2 – 7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan, penurunan trombosit (trombositopenia), adanya hemokonsentrasi yang ditandai kebocoran plasma (peningkatan hematokrit, asites, efusi pleura, hipoalbuminemia). Dapat disertai gejala-gejala tidak khas seperti nyeri kepala, nyeri otot & tulang, ruam kulit atau nyeri belakang bola mata.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyebar luasan DBD antara lain adalah
• Perilaku masyarakat
• Perubahan iklim (climate change) global
• Pertumbuhan ekonomi
• Ketersediaan air bersih
Diagnosis DBD dapat ditegakkan bila ditemukan manifestasi berikut:
a. Demam 2–7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus menerus
b. Adanya manifestasi perdarahan baik yang spontan seperti petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena; maupun berupa uji tourniquet positif.
c. Trombositopnia (Trombosit ≤ 100.000/mm³) d. Adanya kebocoran plasma (plasma leakage) akibat dari peningkatan permeabilitas vaskular yang ditandai salah satu atau lebih tanda berikut:
• Peningkatan hematokrit/hemokonsentrasi ≥ 20% dari nilai baseline atau penurunan sebesar itu pada fase konvalesens
• Efusi pleura, asites atau hipoproteinemia/ hypoalbuminemia
Untuk melakukan pencegahan timbulnya DBD adalah dengan memutus rabtai kehidupan nyamuk DBD. Salah satu cara memutus rantai kehidupannya adalah dengan melakukan ekgiatan larvasidasi. Larvasidasi dapat ,menggunakan 2 metode yakni dengan abate atau dengan ikan yang dapat diberikan pada air menggenang yang berpotensi terdapat jentik nyamuk